Tuesday 17 February 2015

kisah tak terlupakan

KISAH YANG TAK TERLUPAKAN

animasi bergerak gif

Namanya Jolie. Ia adalah salah satu mahasiswi pertukaran pelajar dari Prancis. Anaknya cantik, supel dan ramah. Badanya tidak terlalu besar tapi sangat lincah dan mudah akrab dengan siapapun. Bnayak cowok di kampusku yang tertarik pada Jolie. Maknya aku sangat beruntung karena Jolie sering memintaku mengantar ke tempat tempat yang belum ia kujungi. Dengan bahasa Indonesia yang yang hanya sepotong sepotong tentunya ia sangat membutuhkan seorang teman yang akan membantu dia aklau ada kesuliat. Kami sering berjalan berdua ke took buku, ke museum dan lain sebagainya. O iya Jolie ini senang sekali berkunjung ke museum. Mungkin karena akar budaya orang Pracis kali ya dia sangat menghargai museum. Kadang dia tergeran heran melihat musem di negra kita. Koleksi koleksi langka di simpn di tempat seadanya dengan perawatan yang sangat minim. Dia bercerita bahwa di negaranya museum selalu merawat koleksinya dengan baik. Jolie bercerita banyak museum di negaranya yang memberikan anggaran besar untuk merawat koleksi museum tersebut. Yah aku Cuma bisa pasrah bilang kalau keberadaan museum kurang di hargai di Indonesia. Singkat cerita aku semakin bertambah akrab dengan Jolie. Tapi keakrapan kami masih kekrapan sebagai seorang teman yang saling memantutu dan salaing mengisi. Dengan berjalanya waktu kami sakain tambah akrab. Di sering main ke rumahkau dan kenal denga semua keluagaku. Aku juga kenal baik dengan semua temen teman senegaranya di Indonesia.

Sebenarnya aku sudah mulai tertarik sama Jolie dari awal awal bertemu Tapi aku piker menjalin hubungan cinta dengan Jolie tidak akan menghasilakn apa apa toh setelah dia selesei kuliahnya dia akan balik ke negaranya. Jadi buat apa membunag waktu berpacaran sama jolie. Dari sisi lain aku tidak pernah meragukan ketulusan dia berteman dengan ku. Tapi ada beberapa hal yang membuatku kendur untuk mendekati dia sebagai pacar. Dia bercerita sambil memakai bahasa campuran bahwa temanya bis cepat menguasai bahasa Indonesia setelah berpacaran dengan pemuda indonesia Well, well di sini aku jadi punya pikiran negative jangan jangan kalau aku berpacaran sma dia aku cuman di jadikan tempat belajar bahasa Indonesia. Berarti cintanya tidak akan pernah tulus padaku. Kalau seperti itu males juga kan. Jadi aku putuskan tetap sebagai teman meskipun semakin hari aku melihat gelagat bahwa dia sebenrnay juga menyukaiku.

Tentunya aku sesekali juga memberikan perhatian extra yang lebih dari seorang sahabat. Life must go on. Sampai tiba saatnya dia kembali ke negaranya. Aku juga sempat mengantanya ke airport sukarno hata mengantar dia meninggalkan Jakarta dan meinggalkanku untuk selamamnya. Di detik detik terakhir sebelum dia boarding berpelilaku aneh. Dari sikapnya aku bisa menilai kalau sikap yang di tunjukan itu bukan sikap seorang teman yang akan berpisah. Ternyata benar. Sebelum ia masuk untuk boiarning dia menitikan air mata, aku juga terhari. Tapi tidak banyak yang bisa kami ucapkan salain bilang untuk saling menjaga diri. Sebelum ia melangkah masih. Ia memberiku sebuah sapu tangan warna putih, padahal sapu tangn itu tadi yang di pakai untuk mengusap air matanya. Sandiri bingung mau kasih apa memang enggak ada perispan untuk itu. Aku teringat ada pembatas buku cantik di buku yang aku bawa. Maka aku kasihin aja pembatas buku yang tidah berharga itu. Itu adalah pembatas buku dari kertas papyrus yang di kasih tanteku ketika ia liburan ke mesir.

Dan kita berpisah sehabis itu.. Nothing happen kehidupan terus berjalan. Aku sekarang aku sudah menikah dengan perempuan cantik wanita karir yang hebat. Tapi kami belum mempunyai keturunan. Dan masalah keinilah yang sering manjadi bahan pertenkarang kami. Dokter bilang kami harus sering beristirahat jalau ingen cepat punya anak. Sebenarnya aku ingin istriku mengurangi kesibukanya. Tapi dia tidak mengindahkanya Di banyak menentang setiap saran yang aku berikan. Kami banmuyak bertengkar. Aku merasakn banyak ketidak cocokan di antara kami. Karena alas an keluarga besar sajalah yang membuat kasi saling bertahan. Kmai tidak mau menyakiti dan mengecewakan keluarga besar kami karena sebenarnya kami masih ada hubungan kelauag jauh. Waktuterus berganti istriku kareernya melejit, samakin tambah sibu. Akupun demikian sering menadapatkan tanggung jawab yang besar. Aku sering kenegara lain baikl di asia eropa maupun Negara Negara timur tangan untuk mewakili urusan perusahaan. Pada suatu saat perusahaan mengimku ke Inggris untuk suatu deal bisnis. Ini pertama aku ke ingris. Seng sekali rasanya karena pertama kali ke inggris. Setibanya di Inggris dua hari aku kerja full dan baru haru ke tiga suaana agak longgar.

Jam 5 sore Pascal si assisten manager yang manjamuku mengubungiku. Dia ingin mengajakmu menikmatio London sore hari. Pascal ini sepantaran denganku paling 3 tahun di atasku, jadi enak bicara apapun klop. Kita mampir ke pub dan di sana di kenalkna dengan beberapa teman temenya. Dari ngobrol hangat itu Pascal bercerita kalau Adiknya dulu pernah ikut pertukarang pelajar ke Indonesia. Dia juga bercerita bagaimana indinesia itu sbenranya, oarnagnya sangat ramah alamnya sangat menarik dan lain sebagainya. Dari cerita itu dapat di simpulakn bahwa adiknya Pascal menyukai indonesi. Sayapun tidak Tanya macam macam. Bahkan saya juga tidak Tanya adiknya pascak itu perempuan atau laki laki. Singkat cerita malam itu aku tidak tidur di hotel tapi aku tidur di rumahnya pascal karena pertemanan kami sudah semakin akrab. Pagi di rumah pascal, aku di jamu dengan breakfast lengakp ala prancis dengan croissant kesukaanku. Ketika di meja makan pascal bilang kiat masih menunggu adiknya .Adikany tinggal di rumah yang berbeda tapi sangat dekat jadi kalau pagi sering sarapan bareng. Aku cuek cuek aja toh aku tidak kenal, yang ada dalam benaku aku ingin menghormati jamuan mereka. Malu dong kita orang Indonesia kalau tidak menghormati jamuan orag lain. Aku dan pascal menunggu sambil duduk di meja makan bercekrama, dan ting ting tong..bel pintu depan berpunya. Pascal bangkit untuk menekan tombol pintu biar pintunya terbuka, pitunya pakai remote. Sambil berdiri bia ngedumel,, nih si bandel baru datang di tungguna dari tadi..Dari kejauhan sosok wanita memasuki ruang tamu. Dari meja makan aku bisa melihat dengan jelas. Sepertinya aku sangat familiar dengan gaya berjalan seperti itu,.. dan benar hatiku berdegup kencang ternyata dia Jolie, yah Jolie yang dulu aku antar kemana mana pake motor butut. Itu jolie yang sukanya nongkrong di museum.

Jolie yang menagis di airport ketika kita berpisah. Tak kalah terkejutnya jolie ketika ia melihatku. Mutanya merah melongo. Tangan kami gemetaran dada kami bedegum kencang. Lalu kami tidak tahu papa yang di lakukan Pascal mugkin dia juga bingung melihat kami sudah saling kenal. Sambil saling mengusap air mata kita kita kami duduk dan menceritakan semuanya kepada Pascal. Tidak di sangka setelah sekin lama berpisah kami bisa di pertemukan dalam keadaan sepeti ini. Jolie bekerja di perusahaan yang sama dengan pascal. Orang tua Jolie punya saham besat di perusahaan itu perusahaan yang selama ini juga aku bekerja. Pascal sangat senag malihat keakrapan kami. Saat itu Jolie mengambil cuti dan aku snediri juga tiudakada kgiatan. Sekitar jam 8 pagi Pscal berangkat ke kantor aku ke rumahnya Jolie yang jaraknya tidak terlalu jauh. Di ruang keluara aku melihat ke didnnding daram bingkai sedikit lebih besar dari yang lain aku melihat fotoku dimana aku sedang membocing Jile pake sepeda buntuk. Aku masih ingat foto itu di ambil oleh Karine temenya Jolie. Aku dan Jolie tersenyum melihat foto itu. Kmi duduk di ruang tamu. Karine membuatteh berdua untuk kamu. Ketika karim sedang ke dapur membuat the aku melihat adap buku tergeletak di atas meja. Buku arkeology. Jolie memang suka membaca terutama buku buku tentang Arkeology museim penggalan bersejarah dan lainya. Aku ambul buku itu dan akau buak, ada penyekat buku yang dului aku kasih dulu. Dadaku berdegup kencang, Jolie masih menyimpat poemberiankau. Sambil membawa teh untuk kami berdua Jolie nelatuk. Kamu past dah bung sapu tangan itu…..aku hanya bisa tresenyum karena hatiku berdebar kencang, sapu tangan itu terasa semakin hangat di saku ku. Balada sapu tangan dan pembatas buku itu terjadi 5 tahun yang lalu. Kini aku dan Jolie sudah di karuniai seorang anak yang cantik. Kulit dan hidungnya persis seperti Jolie sdangkan mata dan rambutnya hitam legan seprtiku. Semua orang mangagumi kecantikan Jessy, hasil buah cinta kami. Aku bekerja di perusahaan tempat orang tua Jolie menanam saham sedangkan Joie di rumah berkosentrasi memberikan cintanya kepada malaikat kecil kami.
 Demikianlah kisah cinta dua benua persembahan kami. Sebuah kisah cinta yang begitu spektakular di mana dia insan manusia yang sudah lama terpisahkan dan akhir nya di satukan dalam kekuatan cinta. Hidup ini tidak dapa yang bisa di rencanakan. Kita jalani aja hidup ini apa adanya. Biarkan kehidupan ini mengalir apa adanyanya karena cinta akan membimbing kita ke pada kehidupan yang lebih baik.

No comments:

Post a Comment